[You must be registered and logged in to see this image.]Pertamina mulai melakukan penarikan tabung gas elpiji 3 kilogram yang tidak layak pakai dan berbahaya di Jawa Tengah. Dari sekitar 300.000 tabung, Pertamina baru bisa menarik sekitar 99.800 tabung gas yang beredar. Sekitar 200.000 lebih masih beredar.
"Penarikan kita lakukan secara bertahap. Sehingga belum semua tabung gas 3 kilogram yang tidak layak pakai ditarik dari peredaran," kata Humas Pertamina Pemasaran BBM Region IV Jateng dan DIY, Heppy Wulansari, Sabtu, 31 Juli 2010.
Menurut dia, Pertamina akan mengganti tabung gas 3 kilogram yang telah ditarik dari peredaran sesuai dengan jumlah tabung yang telah ditarik. Tabung gas yang ditarik akan diganti dengan tabung gas yang baru dan sudah memiliki Standarisasi Nasional Indonesia (SNI).
"Pergantian tabung gas baru oleh pertamina itu hanya sebatas tabung saja dan tidak meliputi aksesori," kata dia. Lebih lanjut Heppy menyatakan, penarikan sisa tabung gas yang tidak layak pakai diperkirakan akan selesai sebelum bulan puasa mendatang.
"Kami juga mengimbau agar pengguna membeli aksesori tabung yang sudah memiliki Standarisasi Nasional Indonesia," tutur Heppy.
Tabung gas elpiji isi 3 Kg yang tidak layak pakai itu dikarenakan ada beberapa cacat di beberapa titik tabung. Cacat itu seperti tabung penyok dan retak akibat kesalahan perawatan.
"Tabung gas elpiji rusak karena faktor perilaku dan perawatan yang tidak baik oleh agen dan pangkalan. Misalnya melempar-lempar tabung kosong yang menyebabkan penyok atau menata tabung dengan tidak benar," jelas Heppy.
Selain itu, Pertamina akan mengawasi peredaran tabung gas terkait isu tabung palsu di pasaran. "Kalau untuk masalah tabung palsu atau yang ilegal sangat susah," tegasnya. (adi)