[You must be registered and logged in to see this image.]

Delapan orang terduga teroris jaringan Jawa Barat dititipkan Markas Besar Polri ke Polda Metro Jaya. Delapan orang ini dibekuk hampir bersamaan dengan penangkapan Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir.

"Mereka (teroris) itu hanya dititipkan saja, yang punya wewenang Mabes Polri," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa 10 Agustus 2010.

Ia menegaskaan Polda Metro Jaya tidak memiliki kewenangan untuk menangani kasus dugaan teroris. Karena Mabes Polri yang mengendalikan pemeriksaan. Delapan terduga teroris itu dibekuk Detasemen Khusus 88 Antiteror dari sejumlah wilayah Jawa Barat.

Kemarin, para terduga jaringan teroris itu dikawal ketat sejumlah anggota Densus 88 AT Polda Jabar dan menumpang kendaraan "Barracuda" bernomor polisi 1350-VIII dan 1351-VIII. Rombongan tiba di Polda Metro Jaya, Senin 9 Agustus 2010, sekitar pukul 19.30 WIB.

Mabes Polri menduga delapan orang itu merupakan jaringan teroris yang mengikuti pelatihan militer di Aceh Besar.

Mereka yang dibekuk yakni, Fakhrulroji alias Bayu di Cikuda, Cibiru, Bandung, Sabtu 7 Agustus lalu. Pada hari yang sama, polisi membekuk Kurnia Widodo yang diduga sebagai teknisi laboratorium bom, di daerah Padalarang, Bandung Barat.

Kemudian Ustad Kiki beserta barang bukti dokumen buku jihad dan bahan kimia di wilayah Cileunyi, pada hari yang sama. Terduga teroris Gofur juga dibekuk dengan barang bukti 54 butir peluru tajam, cairan nitrat, urea, serta tabung kimia di Subang, Jawa Barat.

Salah satu tangkapan Polri yang menyedot perhatian adalah mantan Amir Majelis Mujahiddin Indonesia, Abu Bakar Baasyir dan lima pengawalnya saat melintasi wilayah Banjar Patroman, Ciamis, Jabar, Senin 9 Agustus 2010, sekitar pukul 08.15 WIB.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang menyatakan penyidik menemukan indikasi keterkaitan Baasyir dengan pelatihan teroris di Aceh Besar, termasuk rencana peledakan bom pada sejumlah lokasi di Indonesia.

Jaringan teroris itu diduga merencanakan peledakan pada beberapa wilayah di Indonesia, seperti kantor kedutaan besar, hotel internasional berbintang, gedung Mabes Polri dan Gedung Brimob di Polda Jabar, termasuk mentargetkan serangan bom terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hingga saat ini, Densus 88 AT Polri sudah menangkap 102 orang jaringan teroris yang di Aceh Besar, sebanyak 66 orang di antaranya menjalani penahanan

arwahnya amrozy masih ada kagak :shock: